Tiada Maaf Bagimu
Mengapa harus kita berpisah
Setelah lama kita bercinta
Tiada kesalahan yang ku perlakukan
Yang menyakiti hatimu
Mungkinkah ini kerna hasutan
Menarik diri tanpa alasan
Tapi tak mengapa
Ku takkan kecewa
Kau turut kata hatimu
( korus 1 )
Kini kau datang kembali
Memohon maaf dariku
Ku tak sudi memandang mu
Pergi kau dari hidupku
Tak usah kau menyesali
Cinta bagi ku sekali
Kini silakan kau pergi
Sedikit ku tak kecil hati
( korus 2 )
Oh tiada lagi maaf bagimu
Hati ku takkan terpujuk lagi
Suatu masa dulu kau tinggalkan daku
Yang dahagakan cintamu
( ulang korus1 & korus2 )
Khamis
Tiada Maaf Bagimu
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.12.09 0 kata hati
Label: KDT
Selasa
Noktah padu
Berhenti aku kata....
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 17.11.09 0 kata hati
Label: KDT
Khamis
Berhentilah di sini!
2 minggu berlalu
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 12.11.09 2 kata hati
Jumaat
ku cari damai di hati by gingerbread
Mengapa kau tergamak sungguh
Memperdaya harapan ini
Tunas kasih yang aku semai
Racun berbisa yang kau sirami
Beginikah balasan cinta
Manis kata di bibir saja
Lembut lidah mengukir janji
Segunung mimpi berkecai kini
Sesalan tidak terucap
Bila kau berubah sikap
Ku sedar siapa diri ku
Kau buat tempat berteduh
Semoga engkau bahagia
Di samping kekasih baru
Andainya engkau kecewa
Janganlah kau cari aku
Biar saja aku sendiri
Yang mencari damai di hati
Airmata basah di pipi
Tak mungkin dapat membasuh luka
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 11.9.09 3 kata hati
Selasa
Demi kita...
Demi kita...
Ramadhan nan lalu
Indahnya hari
Indahnya masa
Indahnya bersama
Demi kita...
Ramadhan ini menghampiri
Sakitnya luka
Pedihnya rasa
Pilunya jiwa
Syawal kan di ambang
Demi kita...
Ku bermohon kiranya
Jangan kalian didepan mataku
Jangan kalian hampiri aku
Syawal yang mulia
Demi kita...
Ku pinta kiranya
Jangan kau sakiti aku
Tolong lenyapkan diri kalian
Dari diriku!
Demi kita...
Jangan ditambah piluku
Jangan ditambah sakitku
Jangan ditambah lukaku
Jangan ....Jangan...
Demi kita...
Tak perlu ziarahi aku
Tak perlu perlihatkan bahagiamu
Aku tak mahu tahu
Tak perlu perlihatkan deritamu
Aku tak ingin tahu
Demi kita...
Pergi.....adukan padanya
Ayuh.....tunjukkan padanya
Sampaikan pinta yang satu ini
Lenyapkan bayangan kalian
Jangan hadir di hadapanku
Tiada sebarang simpati
Yang ingin aku persembahkan
Tiada sebarang pertalian
Yang ingin aku sambungkan
Anggap saja aku telah MATI!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 25.8.09 1 kata hati
boomerang
jika hari ini
kebahagiaan kita adalah atas air mata insan lain,
tidak mustahil suatu hari nanti
kita juga akan mengalami nasib yang sama..
jika hari ini
sengaja kau menunjuk2
dia berjaya kau miliki
tidak mustahil satu hari nanti
dia pula menunjuk2
dia ada yang lain
hidup ini
seperti boomerang!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 18.8.09 3 kata hati
Label: Pendam
Isnin
Kalau begitu...
Baiklah,
Kalau begitu caranya..
Kalau begitu percaturannya..
Kalau begitu penerimaannya..
Kalau begitu sambutannya..
Saya akur.
Tidak menjadi hal..
Kerana selepas ini,
Ada kemungkinan..
Saya juga begitu terhadapmu,
Melakukan perkara yang sama.
Masuk kandang kambing mengembek,
Masuk kandang harimau mengaum..
Di mana bumi dipijak,
Maka di situ langit di junjung.
Hahaha..
Sebab.... saya tahu,
Ia hanyalah sesuatu yang remeh..
Pada sesetengah orang.
Walaupun yang sebenarnya,
Bukan saja saya,
Bahkan,
Semua orang...
Tidak mengira usia
Tua Muda atau
Kanak-kanak Remaja,
Miskin Kaya.
Pendek kata untuk semua..
Yang kita panggil manusia,
Pasti gembira..
Kalau memperolehinya..
Kalau membacanya..
Kalau mendengarnya..
Terima Kasih
Kerna pernah memberi..
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 17.8.09 0 kata hati
Label: hati
Rabu
jika begini, tidak sepatutnya begitu...
Aku cuma seorang insan...
Walaupun mungkin dipandang luar biasa,
Aku masih seorang hamba-Nya.
Aku cuma seorang insan...
Walaupun mungkin dikata hebat,
Aku masih seorang manusia.
Aku pengajar
Aku pendidik
Di dalam ruang sekitaran
Aku memberi
Aku berkongsi
Ilmu yang juga ihsan dari-Nya.
Bersalahkah aku jika...
Sesekali aku terlupa?
Sesekali aku tersilap?
Sesekali aku terleka?
Tidak bolehkah aku jika...
Sesekali terjatuh?
Sesekali tersungkur?
Sesekali tersedu?
Kerana aku manusia
Yang punya hati
Yang punya perasaan
Yang punya nafsu
Mengapakah mesti ?
Orang hebat tak patut silap....
Orang bagus tak patut leka....
Orang begitu tak patut macamni...
Orang begini tak patut macamtu...
Kalau terlalu kerap mungkin tak patut...
Tapi kalau sesekala ...... salahkah?
Tapi kalau sesekali..... tak bolehkah?
Kita sering dengar ungkapan
Kita tak sempurna...x pernah sempurna...
Tapi apabila orang hebat tersilap langkahnya
Mengapa ada suara-suara di belakangnya?
Tak patut begitu dan begini
Di manakah pernyataan...'kita x pernah sempurna'
Yang dulunya menjadi mainan dibibir??
Ibaratnya - 'kita tak pernah sempurna' hanya untuk diri empunya yang tersungkur.
Begini agaknya :
Diri sendiri silap - alasan - kitakan manusia, mana pernah sempurna.
Orang lain silap - alasan - dia hebat tak sepatutnya buat silap!
Adilkah begitu??
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 12.8.09 5 kata hati
Label: kecewa
Isnin
Rajuk
Huruf demi huruf disusun
Akhirnya terbina kata
Namun belum cukup bisa
Untuk menyampai makna
Frasa demi frasa diatur
Maka terbit kata-kata
Tapi masih kekurangan aura
Untuk menzahir rasa
Rajukku menjelma
Dengan tiba-tiba
Memendam kata
Menyimpan rasa
Rajukku sendiri
Tiada siapa yang peduli
Mungkin ... Barangkali ...
Siapa aku sebenarnya
Hanya di jenguk
Tika berkehendak
Itu Ini
Siapa aku sebenarnya
Diam sepi tanpa berita
Tatkala gelapmu
Diterangi cahaya
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.8.09 1 kata hati
Label: hati
Rabu
putuskan SEMUA di tanah pulau
Hebatkah kemenangan itu
Megahkah dengan pemilikan itu
Jika ianya menghiris pilu
Jika ianya memberi kebersalahan di situ
Ketekadan itu diteruskan
Aku di sana hanya kerana hak
Terlerai hak itu dikemudian hari
Maka bayangku pun takkan terlihat lagi
Tanah itu kesayanganku
Bumi makmur itu tempat permainanku
Kerana bahangnya kerana tajamnya duri
Takkan lagi aku berada di situ
Biarpun terseksa dengan kejauhan
Biarpun kerinduan dengan kenyamanan
Biarpun kasih dengan keakraban
Namun kuterpaksa untuk satu ketenangan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 8.7.09 1 kata hati
Label: kecewa
Selasa
sampai ajal
Paku yang lekat di hati
Sangat tajam,sungguh
Telah ku cabut
Telah ku buang
Namun bekasnya
Takkan hilang
Sampai bila-bila
Paku yang lekat di hati
Pedihnya terasa hingga ke ulu
Telah ku campak
Nun jauh menjulang
Namun parutnya
Meninggalkan kesan
Sepanjang zaman
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 7.7.09 1 kata hati
Label: KDT
Jumaat
Gurindam hati
Sesal dahulu pendapatan
Sesal kemudian tidak berguna
Cantik sungguh kata kiasan
Buat ingatan kita semua
Cantik sungguh si rama-rama
Terbang bebas kawan-kawanan
Indah sungguh hati bersuara
Bila pelangi dalam pandangan
Sinar mentari memberi cahaya
Cahaya menawan penglipur lara
Tapi apa nak buat apalah daya
Pelangi indah munculnya sementara
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.7.09 4 kata hati
Label: perasaan
Selasa
Kejauhan Sayup Bicara
Terdetik di hati, tapi disepikan
Terlihat di mata, terus dibutakan
Tersentuh di jiwa, turut dipendamkan
Pernah disuara, pamitnya sebentar pun tiada
Pernah diperlihat, pimpinan erat lantas dilepas
Pernah diluahkan, perginya menambah jarak
Makanya , dalam hati kan terus bersemadi
Makanya, dipandangan cukup untuk direnungi
Makanya, debar rasa jiwa harumnya tanpa rupa
Biarlah diri berdiam rasa hati
Dekat mesra sekadarnya memadai
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 30.6.09 2 kata hati
Bicara semalu
Bibir bisu tanpa suara
Hanya tingkah memberi makna
Mata memandang dari layar
Hati menilai setiap kata di papar
Tiap bait kandung makna
Menyampai maksud dari jiwa
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 30.6.09 0 kata hati
Label: Pendam
Jumaat
Enggang Pipit Seiring
Hebatnya sang enggang
Terbang tinggi mencecah awan
Bangganya melihat alam
Hebat juga si pipit
Kibasan sayap hingga ke langit
Besar hatinya memandang darat
Sungguhpun keduanya hebat
Masih tak cukup kudrat
Untuk menolak budaya dan adat
Nak terbang seiring harus sedarjat
Enggang yang gagah terpaksa menyepi
Pipit yang cantik terpaksa memendam diri
Walaupun itulah yang hakikat
Budaya telah mengikat
Sudah petir ditambah kilat
Tukar arahmu Enggang
Kuatkan kibasan sayapmu pipit
Terbitkan muafakat
Tak mustahil kan peroleh berkat!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 26.6.09 1 kata hati
Label: hati
Khamis
Mungkinkah
Mungkinkah...
Langkahku terkedepan
Yang keterlaluan..
Maka,
Biarlah kuundur setapak
Kebelakang.
atau
Mungkinkah...
Kelibatku sebenarnya
Cuma sejuk di angin lalu
Maka,
Panas mentari itu
Akhirnya menyedarkanmu
Tentang siapa aku.
apa
Mungkinkah...
Antara air dan tanah
Yang nyata berbeza zarah
Maka,
Akalmu mencetus fikir
Akhirnya menyedarkanmu
Tentang siapa dirimu.
dan
Mungkinkah...
Disebabkan siapa aku
Disebabkan siapa dirimu
Maka,
Jurang itu dibina
Akhirnya mungkin jugakah
Kau akan mencipta sebuah kisah...
Kita tidak ditakdirkan untuk bersama.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 25.6.09 5 kata hati
Label: kecewa
Selasa
Bila Hati Berbahasa
minggu ini
aku merasa seperti pisang rebah
adakala
tercacak seperti lembing tergadai
umpama jari ditangan, ada bercincin ada tidak
air diminum terasa sedih, nasi dimakan terasa sekam
namun aku berkata sendiri
pilihlah
berhati baja, berurat kawat
hari ini
seakan
mencari umbut di dalam batu
sepertinya dalam kilat ada kilau
di hati...seolahnya
dapat tak tercapai, jauh tak berantara
dan aku sedar
di mana api berpupuk, di situlah asap keluar
hendakku terbang tiada pula bersayap
ingin hati memandang pulau, sampan ada..pengayuh tiada
ibaratnya kaki untut dipakaikan gelang
mengapalah agaknya
limau masak sebelah, perahu karam sekerat?
sungguhpun merajuk air di ruang, hendak karam kan kutimba juga
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 23.6.09 2 kata hati
Label: cinta
Jumaat
Sungguh Pelik
p.e.l.i.k
ah...pelik ke?
itu anugerah dari-Nya
Dia memberikan aku
tentang rasa itu
betapa indahnya
r.i.n.d.u
kerinduan sepi
menyempurnakan
sinar matahari
melengkapkan
sinar pelangi
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 19.6.09 4 kata hati
Label: Pendam
Selasa
Datang lagi...
Hening pagi
Sunyi
Dag dig dug
Haiza menyanyi
Datang lagi
woooo...deru angin
Lembut menyapa wajah
Nyamuk
Terngiang di telinga
Derap hati...pelik
Rindu itu bertapa lagi
Persis sedekad lalu
Rindu yang pelik
Rindu yang aneh
Persis sedekad lepas
Bagaimana hati ini
Boleh rindu
Pada hati itu
Peliknya rindu
Seiras rindu sedekad itu
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 16.6.09 4 kata hati
Label: hati
Jumaat
Melirik Indah Warna Mengubat Kisah Duka
Duka sang hati terluka jiwa
Duka laksana terbakar di bara
Titisan air mata bisa terasa
Pedihya tiada bahasa
Di sana
Indahnya rerama
Berterbangan ceria warna
Di situ
Bunga-bunga mewangi
Pelbagai harumnya
Di sana Di situ
Cantiknya warna-warna pelangi
Mataku tertumpu
Melirik Indah segala warna
Untuk
Mengubat Kisah Duka
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 12.6.09 2 kata hati
Rabu
Ah....mainan tidur barangkali!
Aku pernah bermimpi
Majlis gemilang
Gah di semua pandangan
Cahaya saling bergemerlapan
Namun
Cincin di jari tersarung
Besar lagi buruk
Bergerigi sisi
Kusam lagi pudar kilau
Ah...mainan tidur
Barangkali!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 10.6.09 0 kata hati
Label: EK..
Isnin
Di sana belum tentu...
Syaitan melonjak
Aku menang katanya
Iblis terbahak-bahak
Meraikan suasana
Jembalang berterbang bebas
Menyemarakkan lagi
Api kepada yang alah!
Keraian diraikan
Penuh suasana
Kebahagiaan di sini
Di sana belum tentu lagi!
Di sini ya...manusia busuk hati
Dugaan kemenangankan disisi!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.6.09 2 kata hati
Label: KDT
Ahad
Nyahkan Rindu itu...
Pelangi kian menampakkan warna
Bunga-bunga kian menyemarak harumnya
Ah, rupanya
Rindu itu semakin menjelma
Pertemuan satu perkiraan
Mahukan pertemuan itu
Tapi juga gerun dengan Pertemuan
Kerana hakikatnya
Setiap Pertemuan akan ada Perpisahan
Perpisahan itu tidak sanggup
Untukku berhadapan
Harus bagaimana....
Untuk aku Nyah rasa Rindu?
Selain dengan suatu Pertemuan...?
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 31.5.09 0 kata hati
Label: Pendam
Jumaat
Lagu Tema : SELAMAT HARI GURU
GURU PEMBINA NEGARA BANGSA
Bersedia melangkah megah
Walaupun sukar baktiku curah
Demi mu ibu pertiwi
Sumpah ku lafaz janji kukota
Berikrar eratkan bangsa
Kukuhkan cinta kepada Negara
Berjasa terus berjasa
Menyebarkan ilmu tiada batasnya
Guru Pembina Negara Bangsa
Gagah perjuangkan visi Negara
Bangunkan jiwa yang pelbagai rupa
Demi agama dan nusa tercinta
Guru Pembina Negara Bangsa
Tetap Unggul senadakan suara
Sehaluan menggapai matlamatnya
Cemerlang dan gemilangkan Malaysia
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 15.5.09 0 kata hati
Label: cinta
Sabtu
Kenapa dengan nama itu?
Nama itu namamu
Mengapa perlu malu
Mengapa perlu segan
Nama itu namamu
Itulah pilihannya
Itulah gelarannya
Nama itu namamu
Berbanggalah padanya
Besyukurlah engkau ada nama
Nama itu namamu
Walau bagaimanapun ejaannya
Walau bagaimanapun bunyinya
Itulah nama asalmu!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 9.5.09 1 kata hati
Label: kecewa
Selasa
Seronok si Air Mata
Seronoklah tu
Dia dah mengendeng 24 jam
Sehingga kan
Lupa pada rumah
Lupa pada keluarga
Seronoklah tu
Dia dah menghadap tiap waktu
Lupa pada adik
Lupa juga abang kakaknya
Konon bukti setia
Seronoklah tu
Kerana bunga
Dia lupa akarnya!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 28.4.09 0 kata hati
Label: perasaan
Isnin
Kemaafan yang Menjauhi
Langsaikan apa yang perlu
Sudahi apa yang dimulai
Tunaikan apa yang dijanji
Jangan sampai tergagap
Tatkala tangan berjabat
Dikhalayak ketika majlis
Hanya kerana kemaafan
Yang tidak dimiliki...
Tunaikan,
Atau impian kan menjauhi.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 20.4.09 1 kata hati
Label: kecewa
Ahad
Pulangkan
THE WIND BENEATH MY WINGS (Bette Midler)
It must have been cold there in my shadow,
to never have sunlight on your face.
You were content to let me shine, that's your way,
you always walked a step behind.
So I was the one with all the glory,
while you were the one with all the strength.
A beautiful face without a name -- for so long,
a beautiful smile to hide the pain.
CHORUS:
Did you ever know that you're my hero,
and ev'rything I would like to be?
I can fly higher than an eagle,
'cause you are the wind beneath my wings.
It might have appeared to go unnoticed,
but I've got it all here in my heart.
I want you to know I know the truth, of course I know it,
I would be nothing with out you.
(CHORUS)
Fly, fly, fly away,
you let me fly so high.
Oh, fly, fly,
so high against the sky, so high I almost touch the sky.
Thank you, thank you, thank God for you,
the wind beneath my wings.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 19.4.09 0 kata hati
Label: cinta
Kudrat
Kudrat itu
Duluku miliki
Kehabisan kini
Aku keletihan sendiri
Kudrat itu
Masih kuhajati
Untuk meneruskan sisa
Di bumi penuh pancaroba
Segalanya ku sendiri
Kudrat yang ada itulah
Aku berdiri
Aku berjalan dan berlari
Ada insan disisi
Kini dia telah pergi
Meninggalkan aku
Terkapai sendiri
Ada insan disisi
Rupanya sekadar
Menumpang hati
Menumpang hiba
Dulu ia ibarat tanganku yang kiri
Apalah dayaku tanganku dirampas
Aku kembali sendiri
Dengan kudratku yang sedikit
Dan aku terus berenang
Dalam kelemasan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 19.4.09 0 kata hati
Label: Pendam
Khamis
Keluargaku sayang.
Ibu...anganku kau di sisi tatkala ku berduka.
Manisah...harapanku menjadi tempat mengadu domba.
Muhammad...citaku engkaulah pembelaku saat ku dianiaya.
Aku...penglipur mereka semua.
Aniza...kepadanya kuimpi mencurah kasih mesra.
Adik...syukurlah kerana kau tidak pernah kenal dunia yang penuh pancaroba.
Syukur...betapa Allah amat menyayangi kalian.
Sehingga kalian dipanggil dekat di sisi-Nya.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 16.4.09 0 kata hati
Label: Pendam
Merampas
Mungkin sahaja
Elok padanya
Rampas itu
Alah bisa tegal biasa
Mungkin sahaja
Penting untuknya
Ambil sesiapa
Sesuka hati
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 16.4.09 0 kata hati
Label: perasaan
Isnin
Indahnya Bahasa dari - Bila Pena Menari
Sebutir cinta
Terangnya di langit
Bak kejora impian
Tapi sekelip pandang
Hilangnya ditelan gelap
Sebutir cinta
Pernah bersumpah setia
Pengikat dua hati
Lalu mati dalam bisu
Dibunuh ego yang tolol
Sebutir cinta
Semalam ranum berbuah
Dipetik kasihnya
Hari ini tinggal nama
Sekadar najis di mata
Sebutir cinta
Tinggal hati berbekas parut
Ingatan yang pahit
Sumpah kalau masa bisa undur
Bayang sekali pun tidak ku pandang
Sebutir cinta
Biarpun percuma
Tak ku kotori tangan kerananya
Demi Tuhan
Laknatlah sang noda itu
Sebutir cinta
Bukti sebuah kesal
Kudis dan nanah hidup
Demi Tuhan
Bertemukah jalan maaf
Sebutir cinta
Dari Firdausi tertinggi
Itu yang aku cari
Demi Tuhan terbukalah
Pintu pintu keampunan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 13.4.09 0 kata hati
Label: cinta
Jumaat
Damai rasa
Pagi indah mentari sinar
Esak tangis semakin hambar
Nan mengharumnya taman
Gilang gemilangnya waktu
Hebatnya suasana
Asyik bergurindam jiwa
Nun menuntun rasa
Caci mati dibenam
Ucapan cinta seakan ingin bersuara
Rahsia hati tertanam dalam
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 10.4.09 0 kata hati
Selasa
Ikhlas dalam dendam
Jambangan itu cantik
Amat cantik
Untuk aku di sini
Hadiah dari hati
Ikhlas kata memberi
Apalah ada pada kata ikhlas
Kalau sekadarnya tersirat
Untuk dendammu terbalas!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 7.4.09 0 kata hati
Label: cinta
Isnin
Hebatnya Perlakuan
Bahagia... dicari-cari manusia
Derita manusia lain ....dititipkan
Kaya... semua mahu kaya
Keringat manusia lain.....dikerahkan
Bertanggungjawab benar
Ribu-ribuan dicari
Sembilan?
Mampu di beri
Untuk kebahagiaan....
Sungguhkah?
Sa dua ratusan
Hutang dibiarkan
Sehingga berbulan-bulan
Entahkan bila nak dilangsaikan
Hebatnya perlakuan
Itukah cara bahagia ditempa?
Itukah jalan mewah dibina?
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 6.4.09 0 kata hati
Label: kecewa
Sabtu
Serah bukan Kalah
Rebah di kedinginan malam
Akur pada keheningan suram
Mimpi di kesiangan hari
Pasrah menurut mata ilusi
Abai rasa keresahan jiwa
Serah segala kepada Maha Berkuasa
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 4.4.09 1 kata hati
Label: Pendam
Rabu
Monolog sandiwara si kalut
Bahasa selembut sutera
Amarah terselit di balik kata
Nista terpahat sengketa dijaga
Gagah hati konon kasih setia
Kaki mati hajat berlari
Angan tinggi sebenarnya iri
Insan menangis hatinya hepi.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.4.09 0 kata hati
Label: KDT
Jumaat
Lakonan Jiwa
Jangan disangka aku pemarah
Intailah sedalamnya baru dikerah
Wajah bengis bukan pujaan
Angkuh hatimu tenggelam pujian
Sifatmu hipokrit terserlah
Angkara rebutan satu jiwa
Keruh wajah jelas kelihatan
Ihsan terbang tatkala impian ditangan
Tepak itu dilangkah hati hitam
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 27.3.09 1 kata hati
Label: kecewa
Selasa
Manusia Galak
Tuhan menguji
Esok bagaimana hambaNya
Rebah kerana ujian?
Uzur kerana kekalutan?
Jambatan kebahagiaan
Akan ada untuk yang teraniaya
Mahligai ketenangan
Untuk hambaNya yang meredhakan
Malam-malam sunyi
Esak tangis menyesali
Raung sang hati duka
Eceran luka jiwa merana
Bodohnya diri memikirkan
Ucapan syaitan diikuti
Tamakkan kasih manusia durja
Kasih manusia durja dikejar
Allah yang sentiasa mengasihi diabai
Syaitan bertepuk riang gembira
Insan terpesong dari cinta yang abadi
Hadiahnya apakah cukup serpihan neraka durja?
Kisah hati yang pilu
Amarah jiwa yang sayu
Lalu api menjadi-jadi
Umpama membakar kebahagiaan
Tertimbus segala ketenangan
Sakitnya hati manusia
Enggan mengaku kesilapan
Gah menunjukkan kehebatan
Enggan mengalah takut dikata lemah
Rupanya rebah menyerah
Akal ke mana nafsu di terjah
Kasih manusia dicari
Allah yang memberi
Ucapan Alhamdulillah dilupai
Indahnya senyuman
Kasih kini digengaman
Atas kesengsaraan dan tangisan
Tetap redha kerna segalaya ada balasan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 24.3.09 1 kata hati
Label: perasaan
Jumaat
Eceran Madah Tangisan
Tap tap tap tap
Angkat kaki dan melangkah
Ngiang di telinga
Geram suara disembunyi
Igauan kehidupan
Sewenangnya menghampiri
Antara riuh dan sepi
Nyawa seakan dihujung sipi
Imbauan amarah
Terkatup rapi
Untaian benci menyelubungi
Merah mata memandang
Entahkan kerana marah
Merah mata melihat
Atau mungkin menangis
Keluh resah dihati
Selumbar tajam itu
Amat sakit tusukannya
Dalam lembut wajah
Idioleknya halus parah
Abadi rasa mengongkong sudah
Mohor cinta itu
Eceran tangisan
Nan melemah jiwa
Eceran ugutan rasa
Radang rabasmu
Ikatnya terpaksa
Madah tangisan itu
Anggukkannya menjadi iya
Melari diri tidak terdaya
Untuk itu dia terpaksa
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 20.3.09 0 kata hati
Label: KDT
Selasa
Hedonistik sebuah Hati
Hedonistiknya hatimu
Alam kau genggam di tangan
Tanah kau pijak tendang
Ihsanmu dendam
Kalismu tangisan
Unjukkanmu penuh bara
Lirikan dengan nista
Undangan dengan terpaksa
Kusaunya yang tersirat
Agunanmu rasa percaya
Hedonistiknya hatimu
Angkasa jadi impian
Tabrak kau wujudkan
Imbalmu untuk menang
Kesalmu ilusi
Agahmu tersirat
Ububanmu kau simpan rapi
Putus hayat mendekati
Aungan aku dan dia
Racau kau jangan sekali
Agar wasiat ndak diberi, kerana
Hatiku tak kan kembali
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 17.3.09 0 kata hati
Label: hati
Ahad
Puisi Tinta Semalam
TINTA SEMALAM
Secebis kisah suatu kehidupan
Tersurat..tersirat..
Dalam jiwa terkesan
Ada waktu
Malap tiada sinar
Ada masa
Cahaya menerangi ruang
Ada kala
Penglihatan berkaca di mata
Ada ketika
Indahnya senyuman seindah suria
Tinta semalam
sekadar berkisah
segala
rasa jiwa
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 15.3.09 0 kata hati
Jumaat
Retribusi dihati
Pepohonan itu rendang
Elegi sayu berkumandang
Naning berkeliaran
Caruknya jiwa nan ego
Untuk mengawal alam
Retribusi diberi
Ijajil diperhati
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 13.3.09 0 kata hati
Label: Diri
Khamis
Abrar untuk restu
Ke sana ke mari
Antara langit dan bumi
Undangan bayu menyinggahi
Sehelai demi sehelai
Elok cantik sutera dibelai
Nyamannya halusnya fabrik
Genggam terus digenggam molek
Agar tidak tecarik kain
Jalinan batik cantik
Abadi tinggalan atuk nenek
Simpan ku simpan rapi
Agar tidak ia dicuri
Kekal di situ
Ikat rapat
Tanpa rasa disekat
Indahnya terasa dekat
Abrarku mengingat yang satu
Kebahkan diri dari belenggu
Untuk bebas memberi restu
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 12.3.09 0 kata hati
Label: hati
Gahnya Enggang bertemu Nuri
Antara mutiara dan pasir
Indahnya tertera tatkala disinar mentari
Rahsia sinarnya yang berkilauan terkandung makna
Malam menuju ke senja
Angin masih bermaharaja
Tatkala mentari menjelma
Antara kedua masa
Sinar rembulan semakin sirna
Enggang di langit semakin gah berterbangan
Nuri di bumi sekadar menanti
Jajahannya kan dikunjungi
Anggerik di hutan menjadi penyeri
Taman larangan dicerobohi
Asyiknya enggang mendekati nuri
Merdu suara riang menyanyi
Umpama tanah di bumi sudah dimiliki
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 5.3.09 0 kata hati
Label: hati
Selasa
Pendusta Cinta
Pintu hati diketuk
Emosi dibelai
Nah, indah rasa!
Dup dap berdegup jantung
Usapan kasih berlarut
Sayang terpaut
Tertaut dua jiwa
Antara tulus dan dusta
Cinta makin bersemi
Indahnya pelangi
Nun jauh di pinggir bumi
Tetap dipuja hati
Antara kasihan dan simpati
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.3.09 0 kata hati
Syukur....
Sejak dari mula lagi, ibubapa Lina tidak berapa setuju tentang hubungannya dengan Khairil. Ibubapa Lina tidak suka latar belakang keluarga Khairil yang tidak setaraf dengan keluarga mereka dan mereka berpendapat hidup Lina tidak akan bahagia jika berkahwin dengan Khairil.
Disebabkan tekanan dari ibubapanya, Lina dan Khairil selalu bergaduh walaupun Lina menyintai Khairil sepenuh hatinya. Khairil pula bukanlah seorang lelaki yang pandai bermain dengan kata-kata. Itu yang membuatkan Lina selalu berkecil hati. Tekanan dari ibubapanya membuatkan Lina selalu melepaskan geram dan marahnya kepada Khairil tapi Khairil cuma berdiam diri apabila dimarahi.
Selepas beberapa tahun, Khairil menamatkan pengajiannya di universiti dan berhasrat untuk melanjutkan pelajarannya ke luar negara. Permohonan untuk melanjutkan pelajarannya itu diterima. Sebelum berlepas dia telah melahirkan hasratnya untuk melamar Lina.
"Aku tidak pandai bermadah dan bermain dengan kata-kata cinta yang indah tapi aku sangat cinta padamu. Sekiranya kamu mengizinkan, aku akan menjaga mu selagi aku bernafas. Tentang keluargamu, aku akan uruskan dengan sebaik-baiknya. Biar aku bertemu mereka untuk melamarmu"
Lina sangat gembira mendengar berita itu. Melihat Khairil yang begitu bersungguh, akhirnya ibubapa Lina mengalah dan menerima lamaran itu dengan hati yang terbuka. Sebelum Khairil berangkat ke luar negeri, upacara pertunangan di antara mereka berdua dijalankan secara sederhana.
Selepas Khairil berangkat ke luar negeri, Lina mula mencari pekerjaan. Dia berjaya mendapatkan pekerjaan di sebuah syarikat swasta. Walaupun sibuk bekerja, Lina tidak lupa untuk berhubung dengan Khairil melalui email dan panggilan talipon. Walaupun percintaan jarak jauh sungguh mencabar bagi mereka berdua, namun kedua-duanya tetap teguh berpegang pada janji.
Pada suatu hari, ketika Lina dalam perjalanan pulang dari kerja, dia telah menemui kemalangan yang agak teruk. Dia tidak sedar selama beberapa hari. Selepas dia tersedar, dia melihat ibunya sedang teresak-esak menangis di sisinya. Ketika itulah dia menyedari bahawa keadaannya agak parah. Dia ingin memujuk dan bercakap-cakap dengan ibunya tapi suaranya tidak keluar. Barulah dia tahu bahawa dia telah kehilangan suara akibat daripada kemalangan itu.
Dunia dirasakan gelap buat seketika. Dia menangis mengenang nasib dirinya yang sudah tidak seperti dulu lagi. Kini, dia telah menjadi bisu. Lina bernasib baik kerana ibubapanya sentiasa memberi semangat kepadanya untuk terus hidup. Namun banyak masa dihabiskan di dalam bilik tidurnya. Adakalanya dia menangis sendirian lebih-lebih lagi ketika mendengar bunyi talipon berdering. Dia tahu panggilan itu dari Khairil tapi dia tidak ada kekuatan untuk menjawab panggilan itu. Bagaimana untuk menjawab sedangkan dia telah kehilangan suara.
Akhirnya pada suatu hari Lina mengambil keputusan untuk menghantar sepucuk surat kepada Khairil. Dalam surat itu Lina mengatakan dia sudah tidak sanggup lagi untuk menunggu Khairil. Cincin pertunangan mereka dipulangkan kepada Khairil berserta surat itu. Sudah tentu Khairil terkejut dengan keputusan Lina. Berkali-kali dia menghantar email dan menalipon Lina namun tiada satu pun email itu mendapat balasan dan tiada satu pun panggilan talipon dijawab oleh Lina. Sesungguhnya Lina sendiri merasa berat dan sedih dengan keputusan yang dibuatnya tapi dia terpaksa kerana tidak sanggup menyusahkan Khairil dengan kecacatannya. Berharian Lina menangis kesedihan. Ibubapanya mengambil keputusan untuk berpindah dari kawasan itu dengan harapan Lina akan melupakan segalanya dan hidup seperti sediakala.
Di tempat baru, Lina berusaha sedaya upaya belajar bahasa isyarat. Setiap hari, dia memberitahu dirinya sendiri supaya melupakan Khairil walaupun tentunya dia tidak akan dapat berbuat demikian. Suatu hari, kawannya Yatie datang ke rumah dan memberitahu bahawa Khairil telah tamat belajar dan telah pulang ke tanahair. Lina meminta supaya Yatie merahsiakan tempat tinggal barunya dan tidak memberitahu apa-apa tentang kemalangan tersebut kepada Khairil. Sejak itu dia tidak mendengar apa-apa berita lagi tentang Khairil.
Setahun kemudian, Yatie datang lagi menziarahinya. Kali ini kedatangan Yatie membawa sekeping kad undangan perkahwinan Khairil. Betapa remuk hatinya. Airmatanya berlinangan memandang kad itu. Dia tidak ada kekuatan untuk membuka kad undangan tersebut namun hatinya ingin tahu siapakah gadis yang bakal mengganti tempatnya di samping Khairil. Alangkah terkejutnya Lina bila dia melihat namanya tercatat di kad undangan itu. Ketika dia ingin mendapat kepastian dari Yatie, tiba-tiba entah dari mana, Khairil muncul di hadapannya.
Khairil menggunakan bahasa isyarat untuk memberitahu Lina.
"Selama setahun, aku sedaya upaya belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan kamu. Aku tidak pernah melupakan janjiku untuk menjagamu selagi aku masih bernafas. Berilah aku peluang menjadi suara untukmu. Sungguh aku cinta padamu walau apa sekalipun keadaan kamu sekarang"
Di saat itu juga Khairil mengembalikan cincin pertunangan mereka dahulu dengan disaksikan oleh Yatie. Lina hanya mampu menangis. Dia rasa terharu dengan ketulusan cinta Khairil itu...
from tirana meniti hari.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Syukur.....
kerana dia menyintaiku sekadar dibibir
kerana dia menyintaiku secara zahir
kerana dia menyintaiku
Syukur.....
kasih kepuraannya
kasihnya kerana jiwanya kosong
kekosongannya mendekatkan hati
Syukur....
rindunya kekal di kalbu
rindunya masih di mata hati
rindunya pada saat jiwa berkongsi
Syukur....
cinta, kasih dan rindu
tika dia jemu
tika dia perlu
Syukur....
semuanya dari dia
dia yang menghulur
dia yang memberi
Dirinya mendekati
kerna rasa kasihan
kerna rasa sayu
pada tangisan palsu
pada manis meracun kalbu
meresap gelap
sehingga datang cahaya
bunga api.....yang indah cuma seketika!!!
Saat cahaya itu padam
Dia kan melirik cahaya baru
Itu pasti....
Dan aku
masih syukur...
kerna pernah memberikan cahaya
pada kesamaran jiwanya
di saat kekosongan melanda
Syukur....juga
di kala kekosongan itu
aku yang menjadi pilihannya..
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.3.09 0 kata hati
Label: Pendam
Ahad
Sisa kasih dusta
Bunga-bunga mewangi
Esok mentari kan menyinar
Resahku masih bertapa
Lemahnya jiwa dan minda
Antara ceria dan kecewa
Gahnya dia mendabik dada
Angkuhnya memandang rupa
Kelu lidahnya untuk menyapa
Doaku sentiasa meminta
Allah jauhkan aku dari memandangnya
Nyakitkan hatiku sentiasa
Saat dan waktu terus berlalu
Omongannya masih di telinga
Masih kasih lidahnya menyusun kata
Bahang cinta dulu
Obornya masih menyala
Nyata dihatinya masih membara
Gagah menutup segala sisa kasih dusta
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.3.09 0 kata hati
Label: kecewa
Bila Aku Menangis
-Dari 'Bila Pena Menari : – XiS
Bila aku menangis
Siapakah dapat memahami
Hiba tangis ini
Atau gelora rasa
Sang lelaki yang kecewa
Bila aku menangis
Siapa bisa melihat
Si air mata yang berlinang
Atau riak duka
Bila senyum melindungi
Bila aku menangis
Adakah yang mendengar
Sedu senduku
Atau jeritan batin
Manusia kerdil bernama aku
Bila aku menangis
Adakah tangan yang menghulur
Memimpin aku pulang
Mahupun memelukku
Sekadar mereda gelisah
Bila aku menangis
Di mana tempat buatku
Mengadu nasib yang tak seperti
Atau menumpang kasih
Masihkah ada yang sayang
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.3.09 0 kata hati
Label: KDT
Jumaat
Senyuman Hati
Dinding itu sangat teguh
Impian itu terus berlangsung
Atapnya tetap melindung
Asakan cabaran bertimpa-timpa
Kan disambut dengan gembira
Akan menjadi pendorong setia
Nur itu sentiasa ada
Dinding itu masih di situ
Akan tetap di situ
Paparan keriangan
Ajakan kasih
Tetap seperti dulu
Apapun yang terjadi
Pasti Tuhan kan membalasi
Aduhai hati usahlah sangsi
Yang hak tetap hak
Antaranya sangat pasti
Nyanyian gemersik
Gah dipendengaran
Apapun yang berlaku
Kasihnya masih lagi disisi
Untuk menunaikan janji
Riangnya sang teruna
Apabila segala egonya dituruti
Senyumnya penuh bererti
Acapkali hatinya di sini
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 27.2.09 0 kata hati
Khamis
Cinta Tiga Segi
Bertahun sudahku
Menunggu dirimu
Sukarnya untukku
Melupakanmu
Kerana kau
Ku cintai selalu
Tapi sayang
Kehadiran kekasih lamamu
Datang kembali
Mengenang cinta dahulu
Mangapa ini semua
Harus berlaku
Apakah ini semua
Kerna diriku
Sedangkan aku cuma watak
Dalam percintaan
Tak sanggup aku melepaskanmu
Kau ibarat
Terperangkap ditengah lautan
Tak tahu mana arah
Untuk kau menuju
Andai kau pinta
Untuk melepaskanmu
Terpaksa aku turutkan
Mungkinkah ini
Suatu pengajaran
Didalam percintaan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 26.2.09 0 kata hati
Label: KDT
Sendiwara Cinta Semusim
Bila debunga cinta
Gugur layu terkulai
Sepi menyelubungi
Hatiku yang kini melara
Pudar bersama masa
Cinta semusim kita
Yang tak bisa
Bertaut kembali
Telah aku menduga
Tiada indah mewangi
Hanya bersanding dikau
Berpura cinta dan berbudi
Bukan membalas cinta
Yang lahir dari hati
Mu yang suci
Cinta yang abadi
Oh tak ku menduga mengapa
Bisa terjadi sebegini
Ku fikir selama-lamanya
Ini cinta kita hati ke hati
Dimana janjimu katamu
Akulah milikmu abadi
Oh tak mingkin ini hanyalah
Semata-mata sandiwara
Jika itu kehendakmu
Mungkin nanti
Satu waktu
Kau kan kesal
Hingga ke akhir hayatmu
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 26.2.09 0 kata hati
Label: KDT
Kisah dalam dendangan
Kisah dalam dendangan
Kehidupan yang penuh kepalsuan
Juga kepura-puraan
Namun itulah pengalaman
Kisah dalam irama
Sedetik rasa
Mampu menghambat jiwa
Oh kasihan pada mereka
"Langkah demi langkah
Aku teruskan jua
Masa demi masa
Sampai akhirnya
Terima kasih
Atas penghinaan
Yang kau lemparkan
Tangga demi tangga
Kita daki bersama
Jatuh terluka
Bangun semula
Terima kasih
Atas kesakitan
Yang telah kau berikan
Kerana itu penghinaan
Juga cemuhan
Diganti dengan kepujian
Dan kemuliaan
Airmata menjadi permata
Kebencian menjadi cinta
Inilah hidup di
dalam dunia
Bak sandiwara
Selamat tinggal kesengsaraan
Selamat tinggal penderitaan
Terima kasih atas pengalaman
Yang kau berikan
Kini terbukti
Cinta yang kualami
Bukannya mimpi
Lautan api boleh menjadi
Oh! taman salji.."
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 26.2.09 0 kata hati
Label: Pendam
Rabu
Pelangi Kasih
Daun-daun hijau melambai-lambai
Indahnya mentari petang
Alangkah nyaman tiupan bayu
Bibir itu tersenyum manis
Insan yang terhiris hatinya
Nyata menyembunyikan sepi
Agar tidak kelihatan dek mata
Batu di tepian bergemerlapan
Antara pasir dan mutiara
Hanya jauhari yang mengenal
Apakah ianya diantara tiga
Garisan-garisan dalam jiwa
Ingkar pada rasa
Angkuh pada mata
Dendangan bayu menyapa
Enak sekali menjadi santapan telinga
Nada beriring-iringan
Gah bersahutan deruan ombak
Angin itu terus menderu
Nadinya berdenyut memburu waktu
Aku masih menanti pelangi
Intaian di balik tabir alam
Rintihan di atas kayangan
Malam tiba
Angin terus menyapa
Tetap di hati mengharap
Agar pelangi pelangi indah
Kan muncul di akhir cerita
Untaian kasih terpaut mesra
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 25.2.09 0 kata hati
Label: hati
Isnin
Rahasia Si Pelangi
Pelangi indah itu idamanku
Esok kumengharapkan warna cerianya
Riang gembira moga sentiasa menemani
Agar segala gundah menyepi dari hati
Moga segala resah terbenam mati
Pelangi itu walau seketika cuma
Auranya masih memberi lagu pada jiwa
Serinya tetap menyerlahkan keindahan
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 23.2.09 0 kata hati
Label: Pendam
Sabtu
Janji tetap janji
Janji....
Ramai manusia berjanji
Janji, kata mudah
Untuk hajat dilepasi
Janji, jalan pintas
Untuk peroleh hati
Piirahh pada janji
Setelah hajat dipenuhi
Pooodahhh pada janji
Setelah hati dimiliki
Itu janji manusia
Aku, dia dan mereka
Aku pegang pada janji
Janji yang aku buat
Jugapada apa yang aku dijanjikan
Aku ....
sangat marah orang yang berjanji
sekadar untuk memenuhi tuntutan hati
sekadar untuk memuaskan nafsu diri
Dia....
Mudahnya buat dan mungkir janji
Mudahnya bersumpah setia
Yang mana akhirnya makan diri
Mereka...
Tak ada kena mengena
Tidak peduli pun apa nak jadi
Itu hal tak ambil kisah
sama sekali
Aku mahu hak aku ditunaikan
Dia mahu hak dia tidak diganggu
Mereka mahu hak mereka tidak dicerca
Kebiadapan senyap sudah lama berlangsung
Sewenangnya kerana dia rasa kemenangan
Kesombongan ghaib tertutup
Kerana adanya tempat mengadu damba
Aku biarkan
Kerana aku sendiri sudah menang
Walaupun aku dikata guru tidak berajar
Aku diamkan
Kerana aku sendiri sudah di tempat
Di mana yang sepatutnya
Aku senyum
Kerana aku dah tunaikan janji
Walau aku dituduh dalam hati
Akhirnya aku syukur
kerna......
Bukan aku yang dikata merampas
Bukan aku yang dituduh pengkhianat
Sebagaimanapun aku diperkatakan
Pada aku, janji itu tetap janji
Janji perlu ditunaikan
Sebagaimana aku menunaikan
Aku berpegang teguh pada janji
Aku menuntut apa yang telah dijanji.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 21.2.09 0 kata hati
Label: Diri
Khamis
Hati...siapa peduli?
Hati ayam..
Kasihannya si ayam
Hatinya dilapah
Hatinya enak di masak kicap
Siapa yang peduli?
Hati insan..
Makan hati tiap hari
Dalam hati ada kata-kata
Syukurlah hati
Paling kurang
Hatimu tidak dikata mulut
Perampas hati orang
Hatimu tidak dituduh mulut
Pengkhianat cinta jiwa
Walau hari-hari makan hati
Wahai..akal, adakah sesiapa yang peduli?
Hati jadi gila....siapa peduli?
Hati merintih hiba....siapa peduli?
Bahagia tiba
Derita dilupa
Hati yang bahagia
Pedulikah ia
kepada hati yang derita ?
Siapa yang peduli?
Kan....
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 19.2.09 0 kata hati
Label: Pendam
Ahad
Ayat-ayat misteri
Ayat-ayat manis
Kata-kata indah
Penghias lidah
Cermin wajah.
Cantiknya kata-kata
Menawannya bahasa
Menjerat si hati teruna
Tanpa sedar ada bisa dibaliknya.
Semalam langkahnya setapak
Kini langkahnya nun menapak
Apakah kuasa apakah bicara
Segalanya diturut sahaja.
Ayat misterikah diguna
Sehingga lupa
Sampai berpaling tadah
Pada janji-janji jiwa.
Mentera haluskah kata-kata
Terbisik di hatinya
Perubahan laku
Mendadak berinya...
Diambil tanpa sedarnya
Diterima tanpa kemahuannya
Diturut tanpa punca
Disayang paksa rela.
Semoga tidak terlambat
Untuk Dia menyedarkannya
Dari ayat-ayat misteri...
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 15.2.09 2 kata hati
Label: KDT
Rabu
Bicara Hati Sufi
aku tak perlu kata sumbang
untuk menikam langkah
yangbaru mahu kumula
aku tak perlukan beku suara ikhlas
untuk memberi sejalur cahaya
dalam duniaku yang gelap
aku juga benci
untuk terus menatap wajah sinis
yang kau pampang saban hari
oh begitulah manusia tak sedar diri,
cahaya yang sejalur mahu disimpan sendiri,
konon boleh mendabik tinggi,
padahal mati tak bawa budi
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 11.2.09 0 kata hati
Label: KDT
Sabtu
Peringatan untuk hati ini...
"Jangan anda merayu dan jangan mencipta alasan supaya dia menerima cinta anda kerana kelak, yang anda akan dapat darinya hanyalah cinta simpati dan bukannya cinta setulus hati"
Kau tak boleh tinggalkan aku sebab...
Tapi hati aku dah kat kau...
Jangan lah lupa kau dah buat begini...
Kau tak boleh...
Kau nak lari dari tanggungjawab...?
Tidak...tapi aku....
Kau nak malukan aku...?
Keluarga aku...?
Tidak....
Kau nak mungkir janji?
Tidak....
Kau nak jadi munafik?
Jangan kata begitu...
Jika semuanya tidak...
tandanya...
Kau akan bertanggungjawab
Kau takkan tinggalkan aku
Kau takkan mungkir janji
Kau akan bersama aku
Terima kasih
Akhirnya kau bersama aku
Kau cinta aku
angguk saja
Kau sayang aku
angguk saja
Aku dapat akhirnya
Cinta simpati..
atau
Cinta setulus hati..
Wahai akal...bantu aku.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 7.2.09 0 kata hati
Label: Diri
Selasa
SATU NAMA TETAP DI HATI
Ada satu nama
Satu masa dulu
Pernah bawa dan beri bahagia
Hingga saat ini
Masih ku abadikan
Di dalam hatiku
Dengan satu rasa
Dalam satu cinta
Sewaktu kita bersama dulu
Hanya kita yang tahu
Dalam mana telah cinta
Kita memutik
Walau akhir ini
Seakan terpisah
Oleh masa dan suasana tak
Dipinta
Namun percayalah
Tidak sedikit pun
Kasih ku kepadamu surut dan
Berubah
Pasti suatu masa
Kan bersama lagi
Engkau dan aku pasti jua
Nikmati
Cinta yang istimewa
(Satu cinta yang indah)
Walau ku tak pasti
Bila kah masanya
Kau dan aku akan bertemu
Untuk kita kembalikan
Keindahan dulu
Dengan satu rasa
Dalam satu cinta
Sewaktu kita bersama dulu
Ku semat di dalam hati
Hingga kita kan bertemu
Kemudian hari
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 27.1.09 2 kata hati
Label: Pendam
Dari Mata Hati si Tinta Qasih...
Terkadang
dengan mata hati
kita mampu merawat
parahnya kecewa.
Terkadang
dengan mata hati
kita mampu melihat
cerminan diri di wajah peribadi.
Tapi terkadang
dengan mata hati jua
kita mampu tersasar
dari landasan yang bernama hidup.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 27.1.09 0 kata hati
Label: Diri
Ahad
Tidak seindah Impian
Hari-hari meniti lalu
Suria menyinar saban waktu
Deras angin selembut bayu
Namun terik masih berpadu
Cerahnya terang cahaya
Suria itu sinarnya kelabu
Hening malam menemani
Cengkerik bersuara alunannya sendiri
Sepi dikedinginan membuat aku rindu
Pada segala janji yang belum ditunai
Pada segala sumpah yang masih bersisa
Malam itu sepi menghimpit rasa
Petang menjelma desirnya kurasa
Hujan membasahi bumi ditemani cahaya
Mewujudkan warna-warni sementara
Impian tersemai tidak lama
Kembali asal hilangnya seri haruman
Pelangi itu tidak seindah warnanya
Cinta itu pernah menjadi milikku
Cinta itu bersumpah setia
Kasih itu berjanji bersama
Kasih itu memberi jiwa
Cinta dan kasih itu impianku
Rindu bertapa tidak seindah Impian
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 18.1.09 0 kata hati
Label: cinta
Bicara Rindu Qasih
Kiranya dapat ku rungkaikan
bicara rindu ini menjadi satu
kiranya dapat kuhamparkan
resah rindu ini...
menjadi selimut malammu
akulah penunggu malam
yang paling setia.
Kiranya dapat ku ungkapkan
irama rindu ini menjadi lagu
kiranya dapat kutenun sutera rindu ini
menjadi selendang kasihmu
akulah penanti abadi yang tak pernah jemu
mengusung rindu di hujung pertemuan.
Andainya rindu itu penebat sebuah luka
andainya rindu itu penawar sebuah tangis
akulah perindu itu yang mengukir bahagia
di pintu kasihmu...
Namun akulah perindu walang
mengemis kasih di hujung air mata
mencipta rindu di bayang pertemuan
dan membelai potretmu di persada mimpi.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 18.1.09 0 kata hati
Label: cinta
Secalit kata Qasih
menang tak semestinya juara
umpama tangis dan tawa
ada titis yang luruh mencalar jiwa
ada titis yang jatuh menjemput bahagia
umpama tawa terukir membawa madu
ada masanya membawa hempedu.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 18.1.09 0 kata hati
Label: cinta
Sabtu
Nukilan Tinta Qasih
Bertanya pada diri
tentang takdir dan suratan
tentang hati dan budi
tentang hari ini dan semalam.
Lantas fikir membuka hikayat
rasional lantang mendebatkan.
Kata fikir:
takdir mengajak kita pasrah
suratan mengajar kita berserah.
Kata rasional:
takdir menuntut ketabahan
bukan sekadar pasrah semata
suratan menggamit kesedaran
agar tak kecundang dan hanya berserah.
Kata fikir:
hati itu lukisan keinsanan
budi itu cerminan peribadi.
Tapi kata rasional:
hati itu tak seluhur keinsanan
bertiangkan emosi berpasakkan nafsu
budi itu sekadarnya bukan peribadi
tunjangnya budaya akarnya bangsa.
Hujah fikir:
hari ini harus ditempuh
semalam harus ditinggalkan
kerana semalam telah berlalu
dan takkan mengubah hari ini.
Namun rasional tetap menegaskan:
tanpa semalam
hari ini hanyalah omongan kosong
dan igauan semata.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 17.1.09 0 kata hati
Label: cinta
Jumaat
MYTS
Apa maknanya impian..
Datang dan pergi…
Membawa hati menyusuri kembali..
jalan2 sepi….
Kau kah di situ yang menantiku
Atau jelmaan hidup kenangan yang bernama pengalaman
Siapakah di antara kita dengan rela menjadi pendusta…
Siapakah dulu membina harapan..
Dan siapa yang memusnahkan impian
Tanpa sebab dan alasan kau mainkan perasaan
Bagai taufan tiba2 datang dan menghilang
Kau bayang2..masa nan silam..
Ada ketika terbawa-bawa oleh resah mimpi yang tak sudah.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 9.1.09 0 kata hati
Label: kecewa
Apa Nilainya....
Angka...Nombor
9 kita kata sembilan
19 ialah sembilan belas
90 itu sembilan puluh
900 sembilan ratus
9000 perghhhhh SEMBILAN RIBU!!
Nombor...Angka
9 tahun
19 bulan
90 hari
900 minit
9000 saat
SEMBILAN!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 9.1.09 0 kata hati
Label: EK..
Ahad
Kakak tua sepi
Mengenaliku?
Aku bukan insan
Yang mahu kau kenali
Memahamiku?
Jauh sekali
Apatah lagi untuk menyelami
Mengapa harus berbekas dihati
Kita saling tak mengenali
Apa kaitan hidup kita
Jalan hidup kita berbeza
Cinta itu memang buta
Sehingga membutakan jiwa
Cinta itu memang mulia
Jika pecintanya tulus rasa
Manusia memang lupa
Bila peroleh cinta
Cinta apa yang kita ada
Cinta hati?
Cinta nurani?
Cinta fizikal?
Cinta nafsu?
Pepatah lama bergurindam
Enggang terbang sama enggang
Biarkan pipit sama pipit
Berdiri sama tinggi
Duduk sama rendahnya
Aku sedar siapa aku
Cuma seekor kakak tua sepi
Tidak terbang bebas
Sebebas enggang dan pipit
Yang luas di angkasa
Aku sedar siapa aku
Cuma seekor kakak tua sepi
Terkurung rapi
Di sangkar emas yang cantik sekali
Hanya dapat melihat
Enggang dan pipit berbuat apa saja
Untuk menunjuk-nunjuk
Kepada kakak tua yang sepi
Sehingga mati hati.
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 4.1.09 0 kata hati
Label: Pendam
Ini aku
Ini aku...
Di sini hanya di sini
Tiada kisah lain
Selain kisah aku
Mengapa mesti terkesan dihatimu
Aku bukan sesiapa denganmu
Engkau bukan sesiapa denganku
Mengapa harus teriak suaramu
Hidup aku, aku yang mengerti
Sungguh kau pernah berbisik
Faham.....mengerti hati ini
Beradalah di tempatku
Itupun belum tentu pasti
Engkau fahami apa yang aku tempuhi
Lembut tak bererti tulus
Kasar tak bererti tiada hati
Ketenangan
Jika kemaafan diselusuri
Gelora badai masih tersisa
Tanda kemaafan tiada setulus bicara kata
Engkau bahagia....
Teruskan hidupmu
Silakan ambil cahaya yang kau mahu
Aku bukan sesiapa
Buatlah sesuka hatimu
Aku akan terus di sini
Tak perlu kau berkait
Dengan tulisanku di sini
Engkau dan aku asing
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 4.1.09 0 kata hati
Label: Diri
Sabtu
Hidup yang bagaimana.....
CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA? Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi.
-jinggo-
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 3.1.09 0 kata hati
Label: cinta
Khamis
Segalanya tentang aku
Di sini tempat aku
Memandang tempat dulu diambil orang
Di sini suka duka aku
Melepas dan membina
Aku cerita tentang aku
Aku berpuitis hidup aku
Aku berkisah derita aku
Aku berceritera bahagia aku
Di sini di sebalik hati
Aku melepas duka
Agar tidak terpendam lama
Di sini di sebalik hati
Aku membina suka
Agar terlupa segala halia
Gigit cili pedas
Kumam gula manis
Pesan jinggo selalu terimbas
Setiap yang jadi
Asalnya adalah pilihan kita
Di sini segalanya tentang aku saja!
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.1.09 0 kata hati
Label: KDT
Aku kenal
Aku sedar aku siapa
Aku tahu aku tiada sesiapa
Tempat aku mengadu
Tempat aku bergantung
Dah dirampas orang
Aku kenal siapa aku
Aku kenal siapa dia
Aku tahu apa aku rasa
Aku yakin dengan apa aku rasa
Racun pun aku telan
Racun yang ada dengan aku
Untuk selama aku hidup
Tapi jinggo kata
Bersangka baik
walau dalam apa keadaan
Barang aku orang rampas
Rampaslah
Sebab dia tahu
Aku tiada tempat nak mengadu
Tidak seperti dia
Guna air mata
Aku ingat kata jinggo
Bersangka baik
Walau apa keadaan
Mampukah?
Kalau duri itu
Nyata depan mata
sehingga akhir nyawa?
Aku sedar aku tiada sesiapa
emak? jaga adik-adik di syurga
saudara kandung? jaga emak dekat yang Esa
ayah? sudah x bermaya
dia? pergi seolah TERPAKSA
Aku ingat apa jinggo kata...
Nukilan ~Insan Biasa~ pada 1.1.09 0 kata hati