Selasa

Demi kita...

Demi kita...
Ramadhan nan lalu
Indahnya hari
Indahnya masa
Indahnya bersama

Demi kita...
Ramadhan ini menghampiri
Sakitnya luka
Pedihnya rasa
Pilunya jiwa

Syawal kan di ambang
Demi kita...
Ku bermohon kiranya
Jangan kalian didepan mataku
Jangan kalian hampiri aku

Syawal yang mulia
Demi kita...
Ku pinta kiranya
Jangan kau sakiti aku
Tolong lenyapkan diri kalian
Dari diriku!

Demi kita...
Jangan ditambah piluku
Jangan ditambah sakitku
Jangan ditambah lukaku
Jangan ....Jangan...

Demi kita...
Tak perlu ziarahi aku
Tak perlu perlihatkan bahagiamu
Aku tak mahu tahu
Tak perlu perlihatkan deritamu
Aku tak ingin tahu

Demi kita...
Pergi.....adukan padanya
Ayuh.....tunjukkan padanya
Sampaikan pinta yang satu ini
Lenyapkan bayangan kalian
Jangan hadir di hadapanku

Tiada sebarang simpati
Yang ingin aku persembahkan
Tiada sebarang pertalian
Yang ingin aku sambungkan
Anggap saja aku telah MATI!

boomerang

jika hari ini
kebahagiaan kita adalah atas air mata insan lain,
tidak mustahil suatu hari nanti
kita juga akan mengalami nasib yang sama..

jika hari ini
sengaja kau menunjuk2
dia berjaya kau miliki
tidak mustahil satu hari nanti
dia pula menunjuk2
dia ada yang lain

hidup ini
seperti boomerang!

Isnin

Kalau begitu...

Baiklah,
Kalau begitu caranya..
Kalau begitu percaturannya..
Kalau begitu penerimaannya..
Kalau begitu sambutannya..
Saya akur.

Tidak menjadi hal..
Kerana selepas ini,
Ada kemungkinan..
Saya juga begitu terhadapmu,
Melakukan perkara yang sama.
Masuk kandang kambing mengembek,
Masuk kandang harimau mengaum..
Di mana bumi dipijak,
Maka di situ langit di junjung.

Hahaha..

Sebab.... saya tahu,
Ia hanyalah sesuatu yang remeh..
Pada sesetengah orang.

Walaupun yang sebenarnya,
Bukan saja saya,
Bahkan,
Semua orang...
Tidak mengira usia
Tua Muda atau
Kanak-kanak Remaja,
Miskin Kaya.
Pendek kata untuk semua..
Yang kita panggil manusia,
Pasti gembira..
Kalau memperolehinya..
Kalau membacanya..
Kalau mendengarnya..

Terima Kasih
Kerna pernah memberi..

Rabu

jika begini, tidak sepatutnya begitu...

Aku cuma seorang insan...
Walaupun mungkin dipandang luar biasa,
Aku masih seorang hamba-Nya.

Aku cuma seorang insan...
Walaupun mungkin dikata hebat,
Aku masih seorang manusia.

Aku pengajar
Aku pendidik
Di dalam ruang sekitaran

Aku memberi
Aku berkongsi
Ilmu yang juga ihsan dari-Nya.

Bersalahkah aku jika...
Sesekali aku terlupa?
Sesekali aku tersilap?
Sesekali aku terleka?

Tidak bolehkah aku jika...
Sesekali terjatuh?
Sesekali tersungkur?
Sesekali tersedu?

Kerana aku manusia
Yang punya hati
Yang punya perasaan
Yang punya nafsu

Mengapakah mesti ?
Orang hebat tak patut silap....
Orang bagus tak patut leka....
Orang begitu tak patut macamni...
Orang begini tak patut macamtu...

Kalau terlalu kerap mungkin tak patut...
Tapi kalau sesekala ...... salahkah?
Tapi kalau sesekali..... tak bolehkah?

Kita sering dengar ungkapan
Kita tak sempurna...x pernah sempurna...
Tapi apabila orang hebat tersilap langkahnya
Mengapa ada suara-suara di belakangnya?
Tak patut begitu dan begini
Di manakah pernyataan...'kita x pernah sempurna'
Yang dulunya menjadi mainan dibibir??

Ibaratnya - 'kita tak pernah sempurna' hanya untuk diri empunya yang tersungkur.
Begini agaknya :
Diri sendiri silap - alasan - kitakan manusia, mana pernah sempurna.
Orang lain silap - alasan - dia hebat tak sepatutnya buat silap!
Adilkah begitu??

Isnin

Rajuk

Huruf demi huruf disusun
Akhirnya terbina kata
Namun belum cukup bisa
Untuk menyampai makna

Frasa demi frasa diatur
Maka terbit kata-kata
Tapi masih kekurangan aura
Untuk menzahir rasa

Rajukku menjelma
Dengan tiba-tiba
Memendam kata
Menyimpan rasa

Rajukku sendiri
Tiada siapa yang peduli
Mungkin ... Barangkali ...

Siapa aku sebenarnya
Hanya di jenguk
Tika berkehendak
Itu Ini

Siapa aku sebenarnya
Diam sepi tanpa berita
Tatkala gelapmu
Diterangi cahaya

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com