Ahad

Wajah itu kembali

Hari ini wajah itu kembali
Rindu lalu menggamit jiwa
Saat ini kesepian itu memilukan
Bersendirian ingin sekali dihindari
Hari ini wajah itu kembali
Kasih yang hilang terasa lagi
Tergamam tapi ada sedikit girang
Tapi terpendam sepi di dalam
Hari ini wajah itu kembali
Tiada kata tiada luahan
Hanya hati yang bersuara
Tiada siapa yang mendengar
Hari ini wajah itu kembali
Gelojak jiwa riang dalam diam
Namun ia seketika cuma
Luka dulu masih bersisa
Hari ini wajah itu kembali
Hanya sehari ini
Aku akan kehilangan wajah itu
Mungkin untuk selamanya
Hari ini wajah itu kembali
Untuk kali terakhirnya
Untuk tatapan hati luka
Pengubat jiwa lara
Hari ini wajah itu kembali
Hasrat ditunai Yang Maha Esa
Hari ini juga wajah itu kan pergi
Mungkin takkan kembali lagi
Hari ini wajah itu kembali
Hari ini wajah itu berlalu pergi
Namun wajah itu sudah terpatri
Kekal sentiasa di hati ini
Tiada di mata
Tapi di hati kekal abadi
(Julai 2007 : aryani)

Jumaat

Azam Harapan II



Semangat, kekuatan
Iman dan ketaqwaan
Tunjang kejayaan
Seorang insan
Ciptaan tuhan
Pencipta segala kejadian

Pasrah....hanya pada-Nya berserah
Pohon petunjuk, pohon hidayah
Semoga aman, hilang segala gundah
Sujud pada-Nya di tikar sejadah
Sesungguhnya, Al-Karim : Tuhan Maha Pemurah

Semoga tercapai segala impian
Diizin tuhan terlaksana wawasan
Azam Harapan kan menjadi teman
Muncullaj kebahagiaan, muncullah ketenangan
Impian dan harapan menjadi kenyataan
Realiti...bukan sekadar dongengan

(Januari 1997 : Mprm)

Azam Harapan


Hari-hari dilalui
Sama, serupa tiada berbeda
Perkara yang berlaku
Berulang selalu

Kebosanan
Sungguh menjemukan
Jelak kekadang terasa
Ah, usah dikenangkan
Biarkan....jangan dipandang
Pedulikan....
Supaya tak terulang
Di masa hadapan

Fajar baru kan menyinsing
Hari baru kan menjelang
Menjana harapan dan wawasan
Demi kesejahteraan
Demi kedamaian
Yang lebih cemerlang

Semoga tercapai
Segala impian
Diizin tuhan
Terlaksana wawasan
Azam Harapan
Menjadi teman

(Disember 1996 : Mprm)

Ahad

Sekali Lagi....Impian


Angin petang bertiup lembut
Menampar muka
Segar terasa
Terpukau seketika

Riuh suara gembira
Anak-anak kecil tertawa
Lamunan terhenti
Tersentak diri

Salam diucap
Lantas terjawab
Indahnya...mengasyikkan
Wajah tenang mempersonakan

Senyuman manis memikat
Pandangan menikam perasaan
Sayangnya....hanyalah sementara
Segala berlalu sekelip mata

Dapatkah bersua lagi
Di lain masa,di lain ketika
Sekali lagi....impianku terbina

(Disember 1996:Mprm)

Kak Myra


Kak Myra, aku takut
Takut kehilangan kasihmu
Takut kehilangan sayangmu
Seperti takutnya abang kehilanganmu
Seperti kerisauan abang terhadap kesetiaanmu
Hanya kerana seorang anak kecil
Yang lebih kau kasihi
Lebih dari nyawamu sendiri

Tapi...
Aku takut kehilanganmu
Hanya kerana seorang sahabat
Yang sangat kau kasih dan hormati

Kak Myra....aku mengerti
Bagaimana rasanya badai di jiwa abang
Kerana aku kini turut merasai

Sedarlah Kak Myra...
Kami mengasihimu
Takut Kehilanganmu
Risau kesetiaanmu
Bimbang perubahan
yang mungkin akan terjadi
Entah bila....

(Oktober 1997:Mprm)

Rindu...Rindu lagi


Kampung halaman
Sentiasa di mata hati
Tak sekali ku lupa
Sentiasa di sanubari

Rindu hati...
Pada ayah nun jauh di sana
Pada keluarga yang amat ku cinta

Rindu...terpaksa ku lupa
Demi sebuah cita-cita
Demi sebuah impian
Ntah bila kan tercapai

Rindu....ku singkirkan dari kamar hati
Hanya mimpi pengubat sepi
Harap hilang rindu ku ini
Semoga tercapai segala yang diimpi

(Oktober 1996:Mprm)

Iza


Iza kau penawarku
Teman di kala sunyiku
Teman di kala riuhku
Aku senang di sampingmu

Iza...Kau penghiburku
Ketawamu riang senyuman menawan
Wajah ceria tak jemu memandang
Aku lega kau sahabatku

Iza....Persahabatan itu kekal hendaknya
Terputus jangan aku tak rela
Hasutan orang jangan pedulikan
Semoga bersama hingga hari tua
Dan untuk selamanya

Ikhlas apa yang dikata
Jujur apa yang dilaku
Bukan mainan bukan gurauan
Apa ku curah itulah yang nyata
Percayalah...kau sahabatku

(Oktober 1996:Mprm)

Pedih


Sepi sunyi sedih
ku sendiri, di sudut sana
Tanpa teman yang kuharap
Menjadi sahabat ketika getir

Hati pedih lagi pilu
Mengenang nasib diri
Kekadang terasa di sisih
Menangis sendiri melayan emosi

Penawar untuk memujuk
Entah di mana berada
Sesat tak ku jumpa
Sendiri lagi

Hati yang pedih
Meraung meronta
Tiada siapa menduga
Badai melanda jiwa

(Oktober 1996:Mprm)

Juang


Hujan, badai, ribut, taufan
Diharungi, diterokai, ditempuhi
Mencari erti kebebasab, erti kemenangan
Mengenal erti kepayahan, erti keperitan
Demi mencapai suatu wawasan

Ketahan, kesabaran, keimanan
Tonggak kemakmuran dan kesejahteraan
Pegangan insan yang menuju kejayaan

Semangat juang
Kental, jitu, kekal
Mesti, wajib, perlu
Tapi...bukanlah paksaan
Penuh dengan kerelaan
Wawasan pasti dalam gengaman

Perjuangan mencapai wawasan
Belum tamat, tidak akan berakhir
Berbeza itu mungkin....namun...
Satu matlamat, satu tujuan
Hanya masa membedakan

(Oktober 1996:Mprm)

Rabu

Ku Di Persimpangan



Hati terdetik lagi
Ku tak tahu mengapa
Apakah kerana sepiku
Maka semuanya terjadi?

Aku begitu membenci
Tatkala aku sampai di persimpangan
Jalan mana harus ku pilih
Jalan mana harus ku lalui

Apakah yang bakal ku temui
Di penghujung jalan sini
Apakah yang akan ku harungi
Jika memilih jalan yang satu lagi

Kerinduanku
Memaksaku membuat pilihan
Namun...
Aku masih tetap berdiri
Teguh di persimpangan ini

Ku merenung bintang malam
Ku memandang awan terang
Masih mengharapkan
Sinar cahaya menyuluhkan

Jalan yang dapat memberikan aku
Kebahagiaan...
Kedamaian....

Apakan daya
Aku masih di sini
Di persimpangan

Selasa

Sepi



Sepi itu ada masa menenangkan
Sepi itu ada masa menyeksakan
Dalam kesepian ini
Ku mengenal diri

Di saat menanti dalam sepi
Masa terasa perlahan
Kesabaran
Dalam ku mengenal erti ketabahan
Begitu bermakna

Datangnya di saat aku dalam dilema
Kehadirannya di waktu aku dalam kekeliruan
Saat itu sepi amat menyesakkan

Perginya tatkala aku memerlukan
Pamitannya dikala aku tiba
Waktu itu sepi amat menyakitkan
Aku sendiri lagi dalam kepahitan

Di saat aku perlu bersendiri
Sepi amat kuhargai
Memberikan ketenangan

Di saat kehimpitan rasa ingin kuhindari
Kesepian amat bererti
Memberikan ku kelapangan

Sepi di saat bersama-Nya
adalah sepi yang paling bahagia

Sepi....

Ada ketika ianya bererti
Ada ketikanya seakan nafas terhenti

Lakonan Dunia


Senyumku ada tetapi terlindung

Sepiku jelas tiada kupeduli


Amarahku pendam terpancar sinar

Manisnya wajah menutup gelora

Hidupku sendirian tiada yang kisah


Inginkan belaian kasih dan manja

Apa jua kutempuhi hanya ada aku

Mata yang melihat buat tak tahu

Siapa aku Siapa mereka

Aku insan kerdil yang tak penting

Tiada hajat sirnalah aku

Jika berhajat bersinarlah jasad

Insani yang penuh kepura-puraan

Lakonan hebat dipersada dunia

Anugerah apakah bakal diterima

Sekadar sementara kekal tiada

Itulah lakonan dunia

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com